11.
Blaise Pascal (Prancis 1.623-1.662 M)
Blaise
Pascal adalah seorang ahli matematika, fisika, teologi serta penyair. Pascal
menjadi sangat tertarik pada matematika, khususnya geometri ketika dia 6 atau 7
tahun. Ketika itu ayahnya menyingkirkan buku matematika karena ia percaya bahwa
anak-anak tidak harus belajar bahwa dalam sebuah buku yang sulit. Namun Pascal
masih mempelajarinya secara sembunyi-sembunyi. Pada usia 12 tahun tanpa
memperoleh bantuan orang lain, ia menemukan bahwa jumlah semua sudut dalam
sebuah segitiga selalu 180. Dia menunjukkan kepada ayahnya dan menjelaskan
dengan jelas. Ayahnya begitu terpana sampai akhirnya diperbolehkan anaknya
terus belajar matematika dengan impunitas. Dalam 19 tahun Pascal telah
menemukan mesin hitung yang menggunakan roda gigi. Dalam fisika, ia menemukan
prinsip tekanan dalam cairan maka prinsip ini diabadikan dirinya.
12. Seki Takakazu
(Japan 1.642-1.708 M)
Pada waktu
hidupnya, Jepang menggunakan sistem angka Cina daripada sistem berbelit-belit
dari angka Arab untuk mewakili angka. Mereka juga menggunakan alat-alat yang
terbuat dari kayu (disebut Sangi) yang pertama kali dikembangkan di China kuno
untuk membangun metode pengukuran. Pada saat itu metode yang luas untuk
mengukur Seki menemukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva kurva atau
volume benda ruang yang saat ini disebut “integral“.
13. Isaac Newton
(Perancis, 1.642-1.727 M)
Isaac Newton
adalah salah satu matematikawan besar serta fisika belajar. Ia menemukan hukum
gravitasi dan menyimpulkan teori bahwa gravitasi adalah gaya tarik obyek ke
obyek lain. Semakin jauh jarak antara dua benda semakin lemahlah gaya gravitasi
antara dua benda. Gerak Bulan mengelilingi bumi dapat dijelaskan dengan hukum
gravitasi. Newton juga menemukan hukum gerak yang merupakan dasar dari
dinamika. Dia tertarik dengan astronomi dan menemukan jenis teleskop reflektor
akhirnya diabadikan dengan namanya.
14. Gottfried
Wilhelm Leibniz (Jerman 1.646-1.716 M)
Ayah
Gottfried Wilhelm Leibniz adalah seorang profesor di Universitas tetapi
meninggal ketika langkah Leibniz pada usia enam. Sejak itu kaum muda belajar
sendiri dan Leibniz membantu dengan bimbingan ibunya. Belajar mandiri membuat
Leibniz bebas dari cara berpikir tradisional. Ia dan Newton merumuskan gagasan
dasar tentang “kalkulus differensial“.
15. Johan Gauss
(Jerman 1.777-1.885 M)
Johann Gauss
adalah seorang jenius dalam aritmatika. Ketika ia berusia 9 tahun seorang guru
kepada siswa di kelasnya untuk menambah deretan angka 1 2 3 … 40. Gauss hanya
membutuhkan waktu beberapa saat saja tanpa menulis apapun untuk mendapatkan
jawaban yang 820. Saat dewasa ia menjadi salah satu tokoh Matematikawan
terkenal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar