Hallo sobat Mathematics, kali ini saya akan membahas materi tentang Faktorisasi Bilangan Bulat. Oiya ini adalah lanjutan dari ostingan saya sebelumnya. Agar lebih paham alangkah lebih baiknya melihat terlebih dahulu postingan saya sebelumnya
Semoga bermanfaat and Enjoyyy
Teorema
4.3:
Jika n suatu bilangan komposit, maka n
memiliki faktor k dengan 1 < k £ Ön
Bukti:
Karena
n suatu bilangan komposit, maka ada bilangan-bilangan positif k dan m
sedemikian hingga:
Km
= n dengan 1 < k < n dan 1 < m < n
Apabila k > Ön dan k > Öm maka
n
= km > Ön Ön = n
n
> n (tidak mungkin). Oleh karena itu, salah satu dari k atau m tidak lebih
kecil dari Ön.
Jadi, n memiliki faktor k dengan 1 < k £Ön
Teorema
4.4:
Jika n suatu bilangan komposit, maka n
memiliki suatu faktor prima yang lebih kecil atau sama dengan Ön.
Bukti teorema 4.4 menggunakan kontraposisi, yaitu:
Jika n suatu bilangan komposit, maka n memiliki faktor prima p dengan 1
< p ≤ Ön
Contoh
Apakah
907 adalah bilangan prima?
Penyelesaian
:
Coba
dibagi 907 dengan bilangan-bilangan prima yang kurang dari Ö907
Ö907 = 30,116
Maka
bilangan primanya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 , dan 29. karena tidak
ada satupun dari bilangan prima tersebut yang membagi 907, maka 907 adalah
bilangan prima.
FAKTORISASI
TUNGGAL
Pemfaktoran suatu bilangan bulat positif atas
faktor-faktor prima adalah tunggal sehingga dikenal sebagai faktorisasi
tunggal. Berikut ini akan diberikan beberapa teorema yang harus diketahui
sebagai persiapan untuk mempelajari faktorisasi tunggal
Teorema
4.5:
Jika p suatu bilangan prima dan p│ab maka p│a
dan p│b
Bukti:
karena p suatu bilangan prima, maka untuk sebarang bilangan bulat a
berlaku (a, p) = 1 atau (a,p) = p. jika (a,p) = 1 dan p | ab. Karena p | b dan
jika (a,p) = p maka p | a. jadi terbukti bahwa p | a atau p | b
Teorema
4.6:
Jika suatu bilangan prima dan p│a1, a2,
a3, ... , an maka p│ai untuk suatu i
= 1, 2, 3, ... , n
Bukti :
Pada
teorema 4.2 kita telah membuktikan bahwa setiap bilangan bulat positif yang
lebih besar dari 1 adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat
dinyatakan sebagai perkalian dari bilangan-bilangan prima tertentu. Sekarang
kita akan membuktikan bahwa faktor-faktor
prima tersebut adalah tunggal.
Ambil
sembarang bilangan bulat positif n 1.
Jika n suatu bilang prima, maka n adalah faktornya sendiri. Jika n suatu
bilangan komposit dan diandaikan bahwa pemfaktoran n atas faktor prima adalah
tidak tunggal,misalnya n = p1,p2,p3,…,pt
dan n = q1,q2,q3,…qr dengan pi
dan qj masing-masing adalah bilangan prima untuk i = 1,2,3,…,r serta p1
dan q1
Karena
n = p1p2 …pt maka p1|n sehingga p1|q1q2q3…qr
dan selanjutnya menurut perluasan teorema 4.5,maka p1-qk
untuk suatu k dengan 1 dan mengingat q1
Karena
n =q1q2…qr maka q1|n sehingga q1
|p1p2…pt. dan menurut perluasan teorema
4.5,maka q1=pm.untuk suatu m denga 1 dan mengingat p1
Karena
p1 sehingga dari permisalan n di atas
kita memperoleh bahwa p2,p3…pt=q2q3…qr.
Bila proses ini diteruskan,maka kita akan memperoleh bahwa p2=q2
sehingga p3 p4…pt=q3q4…qr.
P3=q3 sehingga p4 p5…pt=q4
q5 …qr dan
seterusnya.
Apabila
t=r maka proses tersebut akan berakhir pada pt=qr dan
teorema terbukti. Tetapi apabil t maka akan diperoleh bahwa :
1=q1+1 q1+2
q1+3…qr.
Hal
ini mustahil,karena qt+1qt+2qt+3…qr
adalah bilangan-bilangan prima,maka haruslah t=r sehingga :
P1=q1.p2=q2.p3=q3…pt=qr
Ini
berarti bahwa bilangan bulat positif n tersebut hanya dapat dinyatakan sebagai
hasilkali faktor-faktor prima secara tunggal.
Teorema
4.7 (Teorema Euclides)
Banyaknya bilangan prima adalah tak hingga
Taeorema
4.8:
Dalam suatu barisan bilangan prima, jika Pn menyatakan
bilangan prima ke-n, maka:
Pn ≤ 22n-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar