Hallo soba Mathematics, kali ini saya membahas tentang Faktorisasi Bilangan Bulat. Semoga bermanfaat and Enjoyyy
Bilangan
Prima
a dan b dikatakan saling prima apabila (a,b) = 1
Apabila
(, , , ... , ) =
1, maka dikatakan bahwa , , , ... , saling prima. Bilangan-bilangan bulat positif , , , ... , ,
saling prima dua-dua (saling prima sepasang) jika ( , ) = 1
untuk i = 1,2,3,...,n dan j = 1,2,...,n dengan i
j
Contoh
:
(5,
8, 9) = 1
5,8,9
dikatakan saling prima dua dua sebab (5,8) = (5,9) = (8,9) = 1
(3,
4, 8, 9) = 1
3, 4,
8, 9 dikatakan saling prima tetapi bukan saling prima dua dua karena (3,9) = 3
dan (4,8) = 4
Definisi 1
Bilangan
bulat positif yang lebih besar 1 dan tidak mempunyai faktor positif kecuali 1
dan bilangan itu sendiri disebut bilangan prima.
Barisan
bil. Prima : 2,3,5,7,11,13,17,...
Barisan
bil. Komposit : 4,6,8,9,10,12,14,15,...
Bilangan
bulat positif yang lebih besar dari 1 dan bukan bilangan prima disebut bilangan
komposit (tersusun).
1
bukan bilangan prima dan bukan pula bilangan komposit.
1
disebut unit
Teorema
4.1 :
Setiap bilangan bulat positif dan yang lebih besar dari 1
dapat dibagi oleh suatu bilangan prima.
Bukti:
Karena
n suatu bilangan bulat positif yang lebih besar dari satu maka n mempunyai
sekurang-kurangnya satu faktor bulat positif, katakana n sendiri.
Sehingga
n mesti mempunyai faktor bulat positif terkecil, misalnya q maka q adalah suatu
bilangan prima. Jika q bukan bilangan prima, maka q = q1q2 dengan 1 < q1
< q sehingga q1 faktor bulat positif dari n, tetapi karena q adalah faktor
bulat positif terkecil dari n, maka terdapat kontradiksi.
Teorema
4.2 :
Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1
adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat dinyatakan sebagai
perkalian bilangan-bilangan prima.
Bukti:
Menurut
teorema 4.1 ada suatu bilangan prima p1 sedemikian hingga p1 | n. sehingga ada
suatu bilangan positif n1, sehingga
N
= p1n1 dengan 1 ≤ n1 < n.
Jika
n1 = 1, maka n = p1 sehingga n suatu bilangan prima tetapi jika n1 > 1, maka
menurut teorema 4.1 sehingga
N1
= p2 n2 dengan 1 ≤ n2 < n1
jika
n2 = 1, maka n1 = p2 sehingga n = p1p2. berarti teorema terbukti. Tetapi jika
n2 > 1, maka ada suatu bilangan prima p3 sedemikian hingga
N2
= p3n3 dengan 1 ≤ n3 < n2
jika
n3 = 1, maka n2 = p3 sehingga n = p1p2p3. berarti teorema terbukti . Tetapi
jika n3 > 1, Maka proses seperti diatas . akan berulang hingga nk = 1. maka
diperoleh n = p1p2p3 . . . Pk. Yaitu bilangan bulat positif n > 1 dapat
dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima
Teorema-teorema selanjutnya
https://nurainynovitasari.blogspot.com/2019/07/faktorisasi-bilangan-bulat_24.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar